Selamat menjalani hari yang indah para pembaca, semoga
kalian tetap semangat untuk melakukan aktifitas hari ini. Sebuah inspirasi
datang ketika ada suatu yang yang ingin diraih dan momen yang tepat untuk
memberikan sebuah ilmu yang patut untuk dibagikan agar berguna bagi tiap orang,
terutama orang yang sudah berkenan untuk meluangkan waktunya untuk menikmati
sajian tulisan yang seba minimalis ini. Melihat posting sebelumnya, Kali ini
saya akan melanjutkan pembahasan tentang metode olahraga yang bernama kalistenik,
sebagai acuan awal pembuatan blog ini.
Untuk beberapa orang awam yang belum tahu akan kata ini,
mungkin mereka akan menganggap bahwa kalistenik merupakan kata yang baru di
pikiran mereka. Sama halnya ketika mereka orang berada di restoran Itali dan
disuguhkan menu yang bertuliskan nama-nama makanan asing yang belum mereka
kenal sebelumnya. Ibarat tak kenal maka tak sayang, semakin dikenal semakin
sayang. Sebelum memulai semua, alangkah baiknya kita buka dan paparkan sedikit
tentang kalistenik agar nantinya kita yang benar-benar menerapkan metode ini
sungguh-sungguh dapat menjalani setiap gerakan dan efek yang ditimbulkan dari
hal ini.
Secara definisi, kalistenik adalah macam-macam bentuk
latihan fisik yang sering menggunakan gerakan berirama yang dilakukan tanpa
menggunakan alat bantu olahraga. Kalistenik sendiri bertujuan untuk
meningkatkan kekuatan tubuh, kebugaran, dan kelenturan tubuh dengan berbagai
gerakan seperti membungkuk, melompat, atau bahkan menendang. Biasanya
kalistenik dilakukan seperti layaknya peregangan otot tubuh. Ketika dilakukan
dengan berbagai variasi, kalistenik memberikan efek yang maksimal pada muscular
dan kardiovaskular. Di sisi lain, latihan ini juga meningkatkan skill
psikomotorik seperti keseimbangan, ketepatan, dan koordinasi tiap bagian tubuh.
Biasanya para tentara sering menggunakan latihan ini karena sangat berpengaruh
penting dalam meningkatkan laithan fisik mereka dan juga meningkatkan kohesi
dan kedisiplinan mereka. Untuk tentara sendiri efeknya sangat maksimal karena
mereka melakukan latihan ini berkala dan terus menerus. Ada juga di berbagai
sekolah di tiap belahan dunia menggunakan metode ini dalam edukasi fisik.
Dari segi sejarah, kalistenik
berasal dari kata Yunani kuno, “Kalos” yang berarti keindahan dan “sthenos”
yang memiliki makna kekuatan. Sehingga dengan penggabungan dua kata tersebut,
kalistenik memiliki arti yang mana kalistenik adalah seni yang menggunakan
berat tubuh seseorang dan kualitas inersia untuk mengembangkan fisik seseorang.
Promotor pertama yang melakukan metode kalistenik ini adalah Friedrich Ludwig
Jahn, dia membawa versi latihan ini ke Amerika. Dan selanjutnya Catherine
Beecher dan Dio Lewis membuat versi latihan sendiri yang dikhususkan untuk
wanita pada abad 19. Mereka benar-benar memberikan gebrakan awal dalam dunia
olahraga. Potensi yang sangat langka pada masa itu yang memberikan efek dan
minat khusus bagi orang banyak.
Kalistenik sendiri mempunyai
gerakan umum yang sudah biasa dan dikenal banyak orang. Beberapa diantaranya
pasti sudah pernah dilakukan. Tapi yang yang prioritas utama bukan hanya
dikenal saja. Yang dimaksud dari hal ini adalah kalistenik dilakukan dengan
gerakan yang benar dan porsi yang tepat agar efek yang ditimbulkan benar-benar
dirasakan bagi pelakunya. Selanjutnya gerakan-gerakan ini akan lebih sering
dimaksimalkan dan kadang diberikan porsi yang melebihi batas kemampuan
seseorang untuk membuat efek jangka panjang dan optimalisasi target yang di
inginkan pelakunya. Hal umum dari bentuk latihan kalistenik tersebut akan
dipaparkan lebih jauh untuk lebih mengenalkan pada khalayak umum.
Lunges, atau menekuk lutut,
sebenarnya hal sederhana yang yang mudah dilakukan. Tapi tanpa konsentrasi
orang akan lebih sering gagal untuk mempraktekan hal ini. Lunges sendiri
gerakannya adalah dengan memajukan satu satu kaki depan membentuk sudut 90
derajat dan satu kaki menopang lurus pada sisi belakang. Punggung tetap lurus
dan dada membusung. Akan lebih jelas pada gambar berikut.
Gerakan ini dilakukan bergantian antara bagian kiri dengan
bagian kanan, kadang orang juga memakai barbel/dumbel untuk membantu
menyeimbangkan gerakan ini. Tapi tanpa alat bantuan tersebut , gerakan ini
sudah cukup membantu untuk membuat orang lebih seimbang.
Jumping jack, gerakan ini pasti juga sudah dikenal oleh
banyak orang, dan sering juga dilakukan ketika kita berada pada tataran sekolah
dasar. Gerakan dari Jumping Jack itu sendiri adalah dengan posisi melopat dan
kaki diranggangkan kemudian tangan saling bertemu di atas kepala. Dan kembali
bertemu dengan kaki di sisi samping. Ada juga gerakan ini dilakukan atau
dipraktekan dalam dunia ketentaraan.
Push up, gerakan ini memang sudah dikenal banyak orang juga.
Gerakan ini dilakukan dengan posisi tubuh merebah di lantai, lutut lurus pantat
dan kaki agak sedikit di angkat. Pundak diangkat menjauh dari lantai. Kemudian
dari posisi tersebut, kembali ke posisi awal hingga ke bawah tetapi tidak
bersentuhan dengan lantai. Hal ini ini dilakukan berulang-ulang sesuai dengan
target yang ditentukan.
Sit up, gerakan ini dilakukan dengan posisi terlentang di
lantai, kemudian pantat tetap dilantai dan posisi badan melai membungkuk dari
bawah keatas dengan menggunakan otot perut hingga tubuh membetuk sudut 90
derajat. Ada juga variasi lain dengan menekuk lutut ke atas hingga membentuk
sudut 90 derajat.
Pull up, gerakan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan
besi atau tiang yang berada di atas kepala. Tangan memegang besi selebar bahu.
Kemudian perlahan-lahan badan diangkat hingga kepala melewati besi tersebut.
Kebanyakan orang akan merasa berat dan susah untuk melakukan gerakan ini karena
belum terbiasa untuk mengangkat beban tubuh mereka sendiri. Tapi dengan lathan
dan usaha yang terus menerus, satu persatu fase akan terlewati.
Squat, gerakan ini dilakukan dengan posisi berdiri kaki dan
bahu sejajar,kemudian turun dan kaki membentuk sudut 90 derajat. Setelah itu
kembali lagi ke posisi semula dan dilakukan berulang-ulang. Kadang ada yang
memberikan jeda waktu beberapa detik untuk memaksimalkan kinerja otot.
Calf raised, atau bisa diartikan berjinjit. Gerakan ini
dilakukan dengan posisi berdiri. Kemudian perlahan-lahan menaikan tubuh dengan
menjinjitkan kaki ke atas. Hal ini memang sangat mudah dilakukan dan
dipraktekkan dimanapun.
No comments:
Post a Comment