Search This Blog

Friday, May 1, 2015

Apa Itu Kalistenik?

Selamat menjalani hari yang indah para pembaca, semoga kalian tetap semangat untuk melakukan aktifitas hari ini. Sebuah inspirasi datang ketika ada suatu yang yang ingin diraih dan momen yang tepat untuk memberikan sebuah ilmu yang patut untuk dibagikan agar berguna bagi tiap orang, terutama orang yang sudah berkenan untuk meluangkan waktunya untuk menikmati sajian tulisan yang seba minimalis ini. Melihat posting sebelumnya, Kali ini saya akan melanjutkan pembahasan tentang metode olahraga yang bernama kalistenik, sebagai acuan awal pembuatan blog ini.

Untuk beberapa orang awam yang belum tahu akan kata ini, mungkin mereka akan menganggap bahwa kalistenik merupakan kata yang baru di pikiran mereka. Sama halnya ketika mereka orang berada di restoran Itali dan disuguhkan menu yang bertuliskan nama-nama makanan asing yang belum mereka kenal sebelumnya. Ibarat tak kenal maka tak sayang, semakin dikenal semakin sayang. Sebelum memulai semua, alangkah baiknya kita buka dan paparkan sedikit tentang kalistenik agar nantinya kita yang benar-benar menerapkan metode ini sungguh-sungguh dapat menjalani setiap gerakan dan efek yang ditimbulkan dari hal ini.

Secara definisi, kalistenik adalah macam-macam bentuk latihan fisik yang sering menggunakan gerakan berirama yang dilakukan tanpa menggunakan alat bantu olahraga. Kalistenik sendiri bertujuan untuk meningkatkan kekuatan tubuh, kebugaran, dan kelenturan tubuh dengan berbagai gerakan seperti membungkuk, melompat, atau bahkan menendang. Biasanya kalistenik dilakukan seperti layaknya peregangan otot tubuh. Ketika dilakukan dengan berbagai variasi, kalistenik memberikan efek yang maksimal pada muscular dan kardiovaskular. Di sisi lain, latihan ini juga meningkatkan skill psikomotorik seperti keseimbangan, ketepatan, dan koordinasi tiap bagian tubuh. Biasanya para tentara sering menggunakan latihan ini karena sangat berpengaruh penting dalam meningkatkan laithan fisik mereka dan juga meningkatkan kohesi dan kedisiplinan mereka. Untuk tentara sendiri efeknya sangat maksimal karena mereka melakukan latihan ini berkala dan terus menerus. Ada juga di berbagai sekolah di tiap belahan dunia menggunakan metode ini dalam edukasi fisik.

Dari segi sejarah, kalistenik berasal dari kata Yunani kuno, “Kalos” yang berarti keindahan dan “sthenos” yang memiliki makna kekuatan. Sehingga dengan penggabungan dua kata tersebut, kalistenik memiliki arti yang mana kalistenik adalah seni yang menggunakan berat tubuh seseorang dan kualitas inersia untuk mengembangkan fisik seseorang. Promotor pertama yang melakukan metode kalistenik ini adalah Friedrich Ludwig Jahn, dia membawa versi latihan ini ke Amerika. Dan selanjutnya Catherine Beecher dan Dio Lewis membuat versi latihan sendiri yang dikhususkan untuk wanita pada abad 19. Mereka benar-benar memberikan gebrakan awal dalam dunia olahraga. Potensi yang sangat langka pada masa itu yang memberikan efek dan minat khusus bagi orang banyak.

Kalistenik sendiri mempunyai gerakan umum yang sudah biasa dan dikenal banyak orang. Beberapa diantaranya pasti sudah pernah dilakukan. Tapi yang yang prioritas utama bukan hanya dikenal saja. Yang dimaksud dari hal ini adalah kalistenik dilakukan dengan gerakan yang benar dan porsi yang tepat agar efek yang ditimbulkan benar-benar dirasakan bagi pelakunya. Selanjutnya gerakan-gerakan ini akan lebih sering dimaksimalkan dan kadang diberikan porsi yang melebihi batas kemampuan seseorang untuk membuat efek jangka panjang dan optimalisasi target yang di inginkan pelakunya. Hal umum dari bentuk latihan kalistenik tersebut akan dipaparkan lebih jauh untuk lebih mengenalkan pada khalayak umum.

Lunges, atau menekuk lutut, sebenarnya hal sederhana yang yang mudah dilakukan. Tapi tanpa konsentrasi orang akan lebih sering gagal untuk mempraktekan hal ini. Lunges sendiri gerakannya adalah dengan memajukan satu satu kaki depan membentuk sudut 90 derajat dan satu kaki menopang lurus pada sisi belakang. Punggung tetap lurus dan dada membusung. Akan lebih jelas pada gambar berikut.



Gerakan ini dilakukan bergantian antara bagian kiri dengan bagian kanan, kadang orang juga memakai barbel/dumbel untuk membantu menyeimbangkan gerakan ini. Tapi tanpa alat bantuan tersebut , gerakan ini sudah cukup membantu untuk membuat orang lebih seimbang.

Jumping jack, gerakan ini pasti juga sudah dikenal oleh banyak orang, dan sering juga dilakukan ketika kita berada pada tataran sekolah dasar. Gerakan dari Jumping Jack itu sendiri adalah dengan posisi melopat dan kaki diranggangkan kemudian tangan saling bertemu di atas kepala. Dan kembali bertemu dengan kaki di sisi samping. Ada juga gerakan ini dilakukan atau dipraktekan dalam dunia ketentaraan.


Push up, gerakan ini memang sudah dikenal banyak orang juga. Gerakan ini dilakukan dengan posisi tubuh merebah di lantai, lutut lurus pantat dan kaki agak sedikit di angkat. Pundak diangkat menjauh dari lantai. Kemudian dari posisi tersebut, kembali ke posisi awal hingga ke bawah tetapi tidak bersentuhan dengan lantai. Hal ini ini dilakukan berulang-ulang sesuai dengan target yang ditentukan.
 



Sit up, gerakan ini dilakukan dengan posisi terlentang di lantai, kemudian pantat tetap dilantai dan posisi badan melai membungkuk dari bawah keatas dengan menggunakan otot perut hingga tubuh membetuk sudut 90 derajat. Ada juga variasi lain dengan menekuk lutut ke atas hingga membentuk sudut 90 derajat.



Pull up, gerakan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan besi atau tiang yang berada di atas kepala. Tangan memegang besi selebar bahu. Kemudian perlahan-lahan badan diangkat hingga kepala melewati besi tersebut. Kebanyakan orang akan merasa berat dan susah untuk melakukan gerakan ini karena belum terbiasa untuk mengangkat beban tubuh mereka sendiri. Tapi dengan lathan dan usaha yang terus menerus, satu persatu fase akan terlewati.



Squat, gerakan ini dilakukan dengan posisi berdiri kaki dan bahu sejajar,kemudian turun dan kaki membentuk sudut 90 derajat. Setelah itu kembali lagi ke posisi semula dan dilakukan berulang-ulang. Kadang ada yang memberikan jeda waktu beberapa detik untuk memaksimalkan kinerja otot.



Calf raised, atau bisa diartikan berjinjit. Gerakan ini dilakukan dengan posisi berdiri. Kemudian perlahan-lahan menaikan tubuh dengan menjinjitkan kaki ke atas. Hal ini memang sangat mudah dilakukan dan dipraktekkan dimanapun.





No comments:

Post a Comment

loading...